Review Film Contratiempo (The
Invisible Guest)
Halo teman2 pembaca,
Saya baru2 ini nonton film
bagus banget. Salah satu film misteri pembunuhan yang paling daebak yang pernah
saya tonton. Saya nyari film ini setelah baca review terpercaya dari teman fb
saya yang juga seorang sutradara film indie.
Film tahun 2016 berbahasa asli Spanyol ini mendapat skor yang cukup bagus di situs IMDB.
Bagian dari adegan awal
Karena film ini berkesan buat
saya, maka layaklah jika ditulis reviewnya.
Jadi begini adegan ini dimulai
dari scene dimana seorang wanita setengah baya berambut pirang, memakai setelan
yang sangat rapi dan formal, menjinjing sebuah tas berkas, memasuki elevator
sebuah apartemen mewah. Dari pertama saya melihat sosok wanita ini, yang
kemudian memperkenalkan diri sebagai pengacara bernama Ny. Virginia Goodman,
saya udah curiga. Penampilan dia yang terpoles terlalu rapih sampai rambutnya
yang kaku kayak ga gerak walau ketiup angin itu, hhmm... seperti ada apa2nya.
Juga ekspresi wajahnya yang begitu kaku dan datar, memang ekspresi seorang
profesional sih, tapi hhmm... mencurigakan.
Adegan berikutnya, Ny. Goodman tersebut
mengetuk sebuah pintu sebuah unit apartemen mewah yang kemudian dibuka oleh
seorang bernama Adrian Doria. Dia adalah klien dari ibu pengacara tersebut.
Tuan Adrian ini digambarkan sebagai seorang pengusaha muda yang sukses,
ganteng, mempunyai pesona, menarik dan pokoknya pria idaman wanita lah.
Pas Tuan Adrian membuka pintu,
dia masih kucek2 mata dan bilang kalau ibu pengacara koq datangnya lebih awal.
Si ibu pegacara bilang kalau ada perubahan perkembangan kasus Tuan Adrian yang
bikin dia terpaksa datang lebih awal dari janji.
Tuan Adrian ini sedang menghadapi
kasus pembunuhan dimana dia sebagai tertuduh. Sebenarnya dia sudah menyewa
seorang pengacara bernama Tuan Felix.
Namun sepertinya Tuan Felix kewalahan dengan kasusnya sehingga dia meminta bantuan
kepada Ny. Goodman yang punya riwayat sangat bagus dalam karirnya sebagai
pengacara kawakan, rekornya tidak ada kasus dimana dia kalah.
Ny. Goodman bersedia membantu
Tuan Adrian, namun dengan syarat bahwa kliennya harus bersedia jujur
menceritakan kisah berikut detail2nya. Dan Tuan Adrian pun mulai bercerita.
Tuan Adrian sedang bersama teman
wanitanya yang bernama Laura Vidal di kamar hotel ketika tiba2 dia dipukul
sampai pingsan. Ketika dia sadar, Laura sudah tewas dengan kepala bekas dipukul
dengan patung hiasan yang ditemukan tergeletak di lantai. Lalu polisi datang
dan dia ditetapkan sebagai tersangka. Dia mengaku tidak ingat siapa yang telah
memukulnya. Sementara ruangan kamar hotel tersebut terkunci dari dalam ketika
polisi datang. Sebuah pembunuhan ruang tertutup.
Cerita pun bergulir pada
peristiwa beberapa bulan sebelumnya dimana Adrian dan Laura menghabiskan waktu
dengan menginap di resort terpencil di daerah pedesaan. Mereka tak sengaja
mengalami kecelakaan karena seekor rusa yang melintas jalan dimana Adrian
menyetir. Adrian mengambil jalur kendaraan yang berlawanan arah mengakibatkan
sebuah mobil menabrak tepi jalan dan pengemudinya seorang pemuda mengalami luka
di kepala hingga tak sadarkan diri. Laura dan Adrian mengira pemuda tersebut
telah meninggal. Adrian ingin lapor polisi namun Laura mengingatkan bahwa
kejadian tersebut dapat membuat afair mereka ketahuan, dimana bisa mencoreng
reputasi mereka dan mengakibatkan persoalan rumah tangga. Dan mereka berkomplot
untuk menutupi kejadian tersebut. Adrian menenggelamkan mobil berisi pemuda
tersebut ke sungai.
Sementara Adrian pergi ke sungai
terjadilah cerita lain. Mobil Adrian yang hendak distater Laura ternyata mogok.
Seorang montir melintas dan Laura setuju
untuk mobilnya diperbaiki. Mereka pun ke rumah si montir yang bernama Tuan
Garrido. Disana Laura tahu bahwa pemuda yang kecelakaan karena mereka tadi
adalah Daniel Garrido, putra pasangan yang tinggal disitu.
Ny. Goodman dan Tuan Adrian pun
membicarakan kemungkinan2 bagaimana pembunuhan terhadap Laura bisa terjadi. Kecurigaan
pun mengarah pada Tuan Garrido sebagai pelakunya dengan motif balas dendam atas
kematian anak mereka. Namun apakah demikian...
Alur ceritanya model flashback
gitu. Masa kini -masa lampau -masa kini -masa lampau -masa kini. Begitulah
alurnya bergulir sampai di ending.
Saya adalah orang awam yang ngga
tahu banyak soal kriteria film. Tapi saya bilang kalau sinematografi film ini
bagus. Cara pengambilan gambarnya menitikberatkan pada detail, cukup dramatis, cocok
banget untuk tema film semacam ini.
Plotnya pun ngga biasa. Permainan
karakternya betul2 jempolan. Kalau menurut saya twistnya hhmm... cukup untuk
membuat penonton terkejut.
Mario Casas memainkan peran
Adrian Doria dengan baik sekali. Juga salut sama yang memerankan ‘Ny. Goodman’
yg pertama. Aseli bagus.
Ya memang ada situasi dan kondisi
dimana kayaknya gak mungkin jika terjadi di kehidupan nyata. Karena setting
yang diceritakan di film ini begitu rapi, cocok dan hhmm... kebetulan. Namanya
juga pilem...
Pesan moralnya di film ini adalah
bahwa kejahatan mau serapi apapun tetap akan bisa terendus kebusukannya. Betapa
moral asli seseorang baru bisa terlihat pada keadaan sulit.
Nonton film ini, entah kenapa saya
jadi keinget perannya Edward Norton di film Primal Fear. Gak semua pembunuh
tampangnya sadis, ada juga yg macam pembawaan wajah inosen. Ha ha...
Saya rekomen film ini buat teman2
yang tertarik dengan film misteri pembunuhan untuk nonton film ini. Saya gak mau banyak spoiler biar temen2 buktikan sendiri bagusnya film ini.
Kalau mesti kasih rating, kira-kira
9 dari 10 deh. Mantap pokoknya.
No comments:
Post a Comment