Just Some Place To Store My Memories...

Wednesday, July 9, 2014

Review Novel The Tokyo Zodiac Murders by Soji Shimada



Halo, pembaca semua

Ketemu lagi dengan review amatiran ala saya. Seperti pembaca tahu kalau saya ini selalu tertarik dengan novel2 detektif. Sekarang saya mau cerita kesan saya tentang novel yang pernah saya baca. Ngga, saya ngga beli koq, saya minjem punya temen, ehe he… Saya dan teman2 saya biasanya saling pinjam meminjam  biar irit dan bisa baca banyak buku. Kecuali kalau ada buku yang pengen saya koleksi baru dah saya bela2in beli.

Gambar diambil secara acak dari google


Saya belum pernah baca novel karya penulis jepang sebelumnya. Ini yang pertama , juga menurut saya ini salah satu novel misteri criminal yang paling bagus yang pernah saya baca. Kenapa? Karena alur cerita yang ngga gampang ditebak, kedalaman emosi dan pengisahan, karakter, serta masalah yang diangkat benar2 menguras hati yang baca. Kekejian, dendam yang terpendam sejak lama, budaya yang benar2 menekan nasib perempuan pada masa yang menjadi setting terjadinya  cerita dalam novel ini, keputusasaan dan penderitaan batin yang mendalam, serta kekejian cara pembunuhan dilakukan dan juga plot yang dipasang si pelaku pasca pembunuhan sebagai sentuhan akhir dari rencananya.

Awal cerita adalah dari studio seniman bernama Heikichi Umezawa yang diceritakan sebagai orang nyentrik yang sangat menyukai wanita dan penuh obsesi pada seni.  Dia meninggalkan istri pertamanya untuk menikah dengan perempuan yang lebih menarik walau juga sudah memiliki anak. Heikichi punya seorang putri dari istrinya yang pertama, yang tetap tinggal di rumahnya bersama istri kedua, anak2 bawaan dari istri kedua dan anak2 kandungnya bersama istri kedua. Heikichi ini dikisahkan sebagai seniman yang menghabiskan sebagian besar waktunya melukis dan melakukan pekerjaan seninya di studio yang ruangannya terpisah dari area rumah utamanya. Heikichi kurang memperhatikan anak2nya.

Suatu ketika Heikichi ditemukan tewas di dalam studionya, dengan kondisi ruangan yang terkunci. Di mejanya ditemukan buku catatan yang berisikan obsesinya yang berbau mistis dan gila. Buku tersebut seperti jurnal yang ditulis Heikichi sendiri yang sebelumnya tak ada yang pernah tahu keberadaannya sampai saat kematiannya. Di dalam buku itu tertulis bahwa Heikichi terobsesi dengan kesempurnaan wanita. Dia ingin menciptakan sosok Azoth, mahakarya wanita sempurna, dimana syaratnya harus mengambil bagian2 tubuh perawan dengan zodiak tertentu: lengan, dada, kaki, perut, pinggul dari beberapa perempuan yang berbeda. Dimana perawan2 dengan zodiak2 yang diinginkan terdapat pada anak2 dan kemenakannya sendiri.

Setelah kematian Heikichi, perempuan2 yang tertera di buku catatannya tersebut dinyatakan terbunuh. Semua anak2 kandung, serta anak2 istri kedua Heikichi dari pernikahan sebelumnya, juga kemenakan2 perempuannya menjadi korban. Ada yang meneruskan untuk menjalankan rencana dalam buku jurnal Heikichi. Mayat2 perempuan tersebut ditemukan dalam keadaan terpotong2 dan disebar di beberapa lokasi yang berbeda sesuai dengan astrologi masing2. Anak tertua istri kedua Heikichi yang tidak tercantum dalam rencana Azoth pun juga dikabarkan mengalami pemerkosaan dan dibunuh.

Usaha penulis untuk membelokkan pembaca kepada kesimpulan yang lain benar2 paut diacungi jempol. Yaitu dengan menyematkan banyak teori yang mengarahkan pada mistis dan astrologi. Di tengah2 baca, saya sampai mengira kalau novel ini bakal jadi novel mistis yang melibatkan cerita kekuatan gaib dan semacamnya. Saya sempat mengira bahwa perempuan Azoth yang digambarkan di catatan Heikichi itu memang benar2 dibuat oleh si pelaku. Teori2 astrologi tentang lokasi penemuan mayat dan pembunuhan korban memakan cukup banyak halaman.

Cerita si pelaku buku ini benar2 menyedihkan. Siapapun yang baca sedikit banyak pastinya ngga akan bisa sepenuhnya menyalahkan pelaku atas tindakannya mengingat semua perlakuan dan penderitaan yang dia alami dan keputusasaan yang membuatnya menjadi sosok pembunuh berdarah dingin dalam usia yang muda. Betapa kepedihan hidupnya menumbuhkan kejeniusan rencana pembunuhan yang tidak disangka2. Dan betapa telaten dan rapinya plot sadis itu dijalankan satu demi satu tahapannya tanpa menimbulkan kecurigaan pada dirinya dan dituntaskan dengan semacam sentuhan seni yang membuat banyak orang berpikir bahwa siapapun yang melakukannya pastilah psikopat lihai dan pastinya laki2.Ngga ada yang menyangka sosok pelaku sebenarnya yang penampakannya jauh dari kesan sadis.

40 tahun sudah berlalu sejak peristiwa pembunuhan Heikichi dan perempuan2 keluarga Umezawa. Misteri tetap tak terpecahkan hingga seorang anak polisi mendatangi kantor detektif Mitarai dan rekannya untuk menantang mereka mencari jawabannya.
Perjalanan Detektif Mitarai dan Ishioka menuntun mereka pada masa lalu Heikichi Umezawa dan orang2 yang pernah akrab dengannya. Dengan berpegang pada catatan yang ditinggalkan Heikichi, dua orang detektif tersebut melakukan penyelidikannya.

Di tengah2 buku, si penulis menantang pembaca untuk memecahkan kasus tersebut dan menebak siapa pembunuhnya sebelum bab berakhir. Ha ha… disini saya gagal untuk menebak lebih awal. Saya baru bisa menebak dengan benar ketika sudah membaca mendekati halaman dimana terdapat jawabannya.

Ending explanation dan penjelasan metode yang digunakan pelaku untuk melaksanakan kejahatannya dijabarkan dengan impressive di novel ini.

Kalau saya harus beri rating, maka menurut saya novel ini 8,9 dari 10. Very recommended.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...